Perbedaan Pendekatan afektif, kognitif, dan behavioristik


1. Pendekatan afektif
  • Psikoanalisa (pelopor: Sigmund Freud), berusaha membantu individu untuk mengatasi ketegangan psikis yang bersumber pada perasaan cemas dan perasaan terancam yang berlebihan.
  • Psikologi Individual (pelopor: Alfred Adler) , fokus pada kebutuhan individu untuk menempatkan diri dalam kelompoka sosial.
  • Terapi Gestalt (pelopor: Frederick Perls), konselor membantu konseli untuk menghayati dirinya sendiri dalam situasi kehidupan dan menyadari halangan yang diciptakan sendiri serta meresapi makna pengalaman hidup.
  • Konselin Eksistensial, fokus pada kehidupan manusia yang mencakup kemampuan kesadaran diri, kebebasan untuk memilih dan menentukan nasib sendiri, memiliki tanggung jawab, usaha untuk menemukan makna hidup, dan kecenderungan untuk mengembangkan potensi diri.
2. Pendekatan Kognitif
  • Analisis Transaksional, menekankan pada pola interaksi antar individu baik verbal maupun nonverbal.Corak konseling ini paling bermanfaat dalam konseling kelompok.
  • Sistematika Carkhuff, menekankan pada proses konseling sebagai proses belajar, baik bagi konseli maupun konselor. Konseli akan belajar bagaimana cara mengatasi dan menghadapi suatu masalah dengan berpikir dan bertindak secara lebih konstruktif. 
3. Pendekatan behavioristik
  • Reality therapy, fokus pada perilaku individu pada saat ini, dengan menitikberatkan pada tanggung jawab yang dipikulnya sehingga menuntut individu untuk berperilaku sesuai dengan kenyataan yang dihadapi.
  • Multimodal Counseling, pendekatan ini memadukan berbagai unsur dari beberapa pendekatan yang tersedia sehingga terbentuk suatu sistematika yang baru.

0 komentar:

Posting Komentar

11 Jan 2012

Perbedaan Pendekatan afektif, kognitif, dan behavioristik


1. Pendekatan afektif
  • Psikoanalisa (pelopor: Sigmund Freud), berusaha membantu individu untuk mengatasi ketegangan psikis yang bersumber pada perasaan cemas dan perasaan terancam yang berlebihan.
  • Psikologi Individual (pelopor: Alfred Adler) , fokus pada kebutuhan individu untuk menempatkan diri dalam kelompoka sosial.
  • Terapi Gestalt (pelopor: Frederick Perls), konselor membantu konseli untuk menghayati dirinya sendiri dalam situasi kehidupan dan menyadari halangan yang diciptakan sendiri serta meresapi makna pengalaman hidup.
  • Konselin Eksistensial, fokus pada kehidupan manusia yang mencakup kemampuan kesadaran diri, kebebasan untuk memilih dan menentukan nasib sendiri, memiliki tanggung jawab, usaha untuk menemukan makna hidup, dan kecenderungan untuk mengembangkan potensi diri.
2. Pendekatan Kognitif
  • Analisis Transaksional, menekankan pada pola interaksi antar individu baik verbal maupun nonverbal.Corak konseling ini paling bermanfaat dalam konseling kelompok.
  • Sistematika Carkhuff, menekankan pada proses konseling sebagai proses belajar, baik bagi konseli maupun konselor. Konseli akan belajar bagaimana cara mengatasi dan menghadapi suatu masalah dengan berpikir dan bertindak secara lebih konstruktif. 
3. Pendekatan behavioristik
  • Reality therapy, fokus pada perilaku individu pada saat ini, dengan menitikberatkan pada tanggung jawab yang dipikulnya sehingga menuntut individu untuk berperilaku sesuai dengan kenyataan yang dihadapi.
  • Multimodal Counseling, pendekatan ini memadukan berbagai unsur dari beberapa pendekatan yang tersedia sehingga terbentuk suatu sistematika yang baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar