Pelayanan bimbingan dilakukan dalam bentuk interaksi pribadi dan komunikasi antarpribadi yang bercorak membantu dan dibantu (helping relationship). Ciri-ciri dalam hubungan antarpribadi sebagai berikut:
- Bermakna, kedua belah pihak baik konselor maupun konseli melibatkan diri sepenuhnya dalam layanan bimbingan.
- Mengandung unsur kognitif dan efektif, karena konselor dan konseli berpikir bersama, dan konselor mampu merasakan sepenuhnya perasaan konseli.
- Saling percaya dan saling keterbukaan.
- Atas dasar saling memberikan persetujuan, dalam arti konseli menyetujui terjadinya komunikasi secara sukarela dan konselor menerima dengan rela permintaan untuk memberikan bantuan profesional.
- Adanya kebutuhan di pihak konseli.
- Adanya komunikasi dua-arah.
- Mengandung strukturalisasi, konselor memikul tanggung jawab yang lebih besar agar komunikasi terarah.
- Berasaskan kerelaan dan usaha untuk bekerja sama agar tercapai tujuan yang disepakati bersama.
- Mengarah ke suatu perubahan pada diri konseli.
- Adanya jaminan bahwa kedua partisipan merasa aman, dalam arti konseli yakin terhadap keikhlasan konselor sehingga keterbukannya tidak akan disalahgunakan oleh konselor.
Kondisi eksternal berpengaruh terhadap proses konseling, yang menyangkut hal-hal sebagai berikut:
- Lingkungan fisik,
- Penataan ruangan,
- Bentuk bangun ruang,
- Konselor berpakaian rapi,
- Kerapian dalam menata barang-barang dalam ruangan,
- Penggunaan sistem janji,
- Konselor menyisihkan buku, catatan serta kertas di atas meja,
- Tidak adanya peralatan rekaman berupa alat rekaman audio atau video.
Kondisi Internal, terbagi 2:
- Di pihak konseli,dimana siswa memiliki keinginan untuk mencari penyelesaian masalahnya, keinsafan konseli untuk memikul tanggung jawab, dan adanya keberanian serta kemampuan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya serta masalah yang dihadapi.
- Di pihak konselor, dimana konselor memiliki keyakinan-keyakinan dan nilai-nilai dalam kehidupan, memiliki pengalaman di lapangan, kemampuan menghadapi situasi yang belum menentu, kemudahan dalam berbicara mengenai diri sendiri, memiliki konsep diri, dan refleksi atas diri sendiri.
Teknik-teknik konseling, terdiri dari 2 yaitu:
- Teknik-teknik konseling yang verbal, sebagai berikut:
- Invitation to talk
- Acceptance, understanding
- Reflection of content,
- Reflection of feeling
- Clarification of conten
- Clarification of feeling
- General Lead
- Accent
- Summary
- Questioning/Probing
- Feedback
- Information giving
- Forking response
- Investigation
- Structuring
- Interpretation
- Confrontation
- Diagnosis
- Reassurance/support
- Suggestion, advice
- Criticism, negative evaluation
Daftar Pustaka
Winkel, W.S. (2010). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta:
Media Abadi
0 komentar:
Posting Komentar