Tenaga bimbingan di sekolah

Ada 3 kelompok personil bimbingan, yaitu:
  • Tenaga bimbingan utama, yaitu konselor sekolah, tenaga praprofesional dan guru.
  • Tenaga administrasi bimbingan : seperti kepala sekolah, pejabat kantor wilayah, atau pejabat yayasan.
  • Tenaga yang menunjang: seperti ahli psikometrik, psikolog sekolah, pekerja sosial, dokter sekolah dan psikiater.
Klasifikasi tenaga bimbingan, sebagai berikut:
  • Konselor sekolah, yaitu tenaga profesional yang mencurahkan seluruh waktunya pada pelayanan bimbingan.
  • Guru-pembimbing atau guru-konselor, yaitu seorang guru, disamping mengajar di salah satu bidang studi, terlibat juga dalam rangkaian pelayanan bimbingan, termasuk layanan konseling. 
  • Guru, yaitu: tenaga pengajar yang melibatkan diri dalam pelayanan bimbingan.
  • Sumber tenaga penunjang, yaitu: tenaga spesialis seperti psikolog klinis, psikiater, ahli psikometrik, dan dokter. 
Ciri-ciri kepribadian konselor mempengaruhi efektivitas pekerjaan dalam memberikan layanan konseling. Menurut Belkin, ada 3 kualitas kepribadian,sebagai berikut:
  1. Mengenal diri sendiri (Knowing oneself). Konselor harus menyadari keunikan dirinya, kelemahan, dan kelebihannya. Untuk mengetahui apakah seorang konselor sudah dapat memahami dirinya sendiri, maka dapat dilihat dari 3 kualitas berikut: merasa aman dengan dirinya sendiri, percaya pada orang lain, dan memiliki keteguhan hati.
  2. Memahami orang lain (understanding others). Konselor harus memiliki  keterbukaan hati dan kebebasan dari cara berpikir yang kaku menurut keyakinan pribadinya. Keterbukaan hari berarti konselor tidak mengambil sikap mengadili orang lain, dan peka terhadap pikiran dan perasaan orang lain.
  3. Kemampuan berkomunikasi dengan orang lain (relating to others) . Kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain juga melibatkan hal-hal lain seperti: tulen atau ikhlas, bebas dari kecenderungan untuk menguasai orang lain, mampu mendengarkan dengan baik, mampu menghargai orang lain,dan mampu mengungkapkan perasaan dan pikiran secara verbal dan non verbal. 
Hasil diskusi:
Arahan memiliki makna yang hampir sama dengan bimbingan. Arahan lebih berupa pemberian petunjuk dalam melakukan sesuatu atau petunjuk yang langsung memberikan solusi. Sedangkan, bimbingan berupa pemberian arahan, dan juga pemberian nasihat, masukan terhadap suatu hal, sehingga individu yang diberikan bimbingan mampu menentukan pilihan dalam mencapai tujuannya.


daftar pustaka
Winkel, W.S. (2010). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta:
Media Abadi

    0 komentar:

    Posting Komentar

    8 Nov 2011

    Tenaga bimbingan di sekolah

    Ada 3 kelompok personil bimbingan, yaitu:
    • Tenaga bimbingan utama, yaitu konselor sekolah, tenaga praprofesional dan guru.
    • Tenaga administrasi bimbingan : seperti kepala sekolah, pejabat kantor wilayah, atau pejabat yayasan.
    • Tenaga yang menunjang: seperti ahli psikometrik, psikolog sekolah, pekerja sosial, dokter sekolah dan psikiater.
    Klasifikasi tenaga bimbingan, sebagai berikut:
    • Konselor sekolah, yaitu tenaga profesional yang mencurahkan seluruh waktunya pada pelayanan bimbingan.
    • Guru-pembimbing atau guru-konselor, yaitu seorang guru, disamping mengajar di salah satu bidang studi, terlibat juga dalam rangkaian pelayanan bimbingan, termasuk layanan konseling. 
    • Guru, yaitu: tenaga pengajar yang melibatkan diri dalam pelayanan bimbingan.
    • Sumber tenaga penunjang, yaitu: tenaga spesialis seperti psikolog klinis, psikiater, ahli psikometrik, dan dokter. 
    Ciri-ciri kepribadian konselor mempengaruhi efektivitas pekerjaan dalam memberikan layanan konseling. Menurut Belkin, ada 3 kualitas kepribadian,sebagai berikut:
    1. Mengenal diri sendiri (Knowing oneself). Konselor harus menyadari keunikan dirinya, kelemahan, dan kelebihannya. Untuk mengetahui apakah seorang konselor sudah dapat memahami dirinya sendiri, maka dapat dilihat dari 3 kualitas berikut: merasa aman dengan dirinya sendiri, percaya pada orang lain, dan memiliki keteguhan hati.
    2. Memahami orang lain (understanding others). Konselor harus memiliki  keterbukaan hati dan kebebasan dari cara berpikir yang kaku menurut keyakinan pribadinya. Keterbukaan hari berarti konselor tidak mengambil sikap mengadili orang lain, dan peka terhadap pikiran dan perasaan orang lain.
    3. Kemampuan berkomunikasi dengan orang lain (relating to others) . Kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain juga melibatkan hal-hal lain seperti: tulen atau ikhlas, bebas dari kecenderungan untuk menguasai orang lain, mampu mendengarkan dengan baik, mampu menghargai orang lain,dan mampu mengungkapkan perasaan dan pikiran secara verbal dan non verbal. 
    Hasil diskusi:
    Arahan memiliki makna yang hampir sama dengan bimbingan. Arahan lebih berupa pemberian petunjuk dalam melakukan sesuatu atau petunjuk yang langsung memberikan solusi. Sedangkan, bimbingan berupa pemberian arahan, dan juga pemberian nasihat, masukan terhadap suatu hal, sehingga individu yang diberikan bimbingan mampu menentukan pilihan dalam mencapai tujuannya.


    daftar pustaka
    Winkel, W.S. (2010). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta:
    Media Abadi

      Tidak ada komentar:

      Posting Komentar